Gelombang globalisasi telah menciptakan tantangan bagi rumah sakit yang semakin besar, yaitu kompetisi (competition) yang semakin ketat dan pelanggan (customer) yang semakin selektif dan berpengetahuan. Tantangan seperti ini menghadapkan para pelaku pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit baik pihak pemerintah maupun swasta pada dua pilihan, yaitu masuk dalam arena kompetisi dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau keluar arena kompetisi tanpa dibebani perubahan dan perbaikan. Oleh karena itu diperlukan alternatif strategi bersaing yang tepat agar perusahaan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Kondisi lingkungan usaha demikian akan membawa organisasi rumah sakit kepada suatu kenyataan bahwa kualitas dan mutu menjadi suatu keharusan agar perusahaan tetap sukses, baik ditingkat operasional, manajerial maupun strategi.
Strategi bersaing yang dapat ditempuh diantaranya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction) dan mengembangkan pelayanan yang ditawarkan dengan melihat tiga komponen penting dalam organisasi yang perlu menjadi perhatian yaitu produktivitas, efisiensi dan mutu. Manajemen mutu akan meningkatkan fungsi ketiga komponen yaitu dengan penerapan mutu terpadu dan sinergis. Hal ini disebabkan karena setiap konsumen atau pelanggan selalu mengharapkan agar mendapatkan service yang optimal serta memperoleh pelayanan jasa seperti yang mereka inginkan, selain itu para pelaku kesehatan baik tenaga kesehatan maupun tenaga yang berada dirumah sakit mengharapkan kenyamanan dalam bekerja dan imbalan yang diharapkan. Hal semacam ini bila tidak direspons dengan cepat dan baik oleh pihak pengelola atau penyedia jasa, akan mengakibatkan turunnya minat dari konsumen atau pelanggan untuk datang dan menggunakan jasa yang ditawarkan serta turunnya produktivitas kerja bagi tenaga kerja rumah sakit.
Pentingnya penerapan mutu terpadu di rumah sakit milik pemerintah di era globalisasi merupakan kewajiban bagi pemerintah selaku pihak pengelola dan penanggungjawab. Hal ini dikarenakan rumah sakit pemerintah merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat yang sebagian besar pelanggannya adalah masyarakat menengah kebawah yang wajib dilayani dan pelanggan lainnya dengan optimal . Sehingga diperlukan perbaikan mutu pelayanan terpadu yang sinergis dan berkelanjutan agar tidak mengecewakan dan ditinggalkan oleh pelanggan (internal, eksternal, intermediate) serta bisa bersaing dengan rumah sakit lain baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta. Karena biasanya kualitas yang baik akan diikuti oleh loyalitas pelanggan akan produk yang bersangkutan.
Penerapan mutu terpadu di rumah sakit milik pemerintah di era globalisasi sangat penting untuk dilakukan karena dalam dunia jasa, kepuasan merupakan kewajiban yang harus optimal dan memiliki inovasi serta kreasi yang berkelanjutan. Kepuasan kepada pemilik, karyawan atau tenaga kerja, masyarakat sekitar dan terutama pelanggan (customer). Era globalisasi juga menciptakan masyarakat yang berpengetahuan dan lebih selektif dalam mencari pelayanan kesehatan. Sehingga menciptakan persaingan yang ketat untuk mencapai kepuasan dengan peningkatan kualitas dan penerapan mutu terpadu agar tidak ditinggalkan oleh pelanggan atau bahkan kebangkrutan.
Penerapan mutu terpadu adalah penerapan mutu dengan pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang atau berkelanjutan melalui kepuasan pelanggan (internal, eksternal, intermediate) dan sesuai standar (Dalam bidang kesehatan medis, keperawatan, profesi lain dan non-medis) bukan hanya sekedar “slogan” serta memberikan manfaat pada anggota organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat. Penerapan mutu terpadu dirumah sakit milik pemerintah di era globalisasi dapat dilakukan dengan pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen keseluruhan yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan.
Ada empat prinsip utama dalam manajemen mutu terpadu yaitu kepuasan pelanggan, penghargaan terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta dan perbaikan berkesinambungan yang semuanya saling memberikan pengaruh positif pada organisasi.
Proses Penerapan mutu terpadu harus memiliki input yang spesifik yaitu keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan serta sumberdaya rumah sakit. Kemudian mentransformasi memproses input dalam organisasi untuk memproduksi dan pengembangan barang atau jasa dengan perbaikan mutu pelayanan dari kepemimpinan, sumberdaya manusia dirumah sakit, pendidikan dan pelatihan, pelayanan manajemen dan sebagainya secara terus menerus. Sehingga pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output) dan sumberdaya rumah sakit.
Penerapan manajemen mutu terpadu dampaknya yaitu peningkatan hasil guna asset, efektivitas dan efisiensi biaya, penambahan margin dan meningkatkan keunggulan mutu (jasa, organisasi) sehingga meningkatkan kemampuan meraih dan berkembangnya pangsa pasar. Hasil akhirnya adalah perolehan keuntungan baik yang berupa uang (profit) maupun bukan berupa uang yaitu kepuasan (satisfaction). Profit dan satisfaction merupakan sasaran antara sebelum tercapai sasaran akhir yaitu kepuasan para pelaku organisasi (stakeholders).
Sumber : karyawijayabbs.student
2 komentar:
Menarik artikelnya.
Mohon pencerahan. Industri RS sangat erah hubnungan dengan RESIKO. bagaimana Mutu ini bisa memperkecil resiko dalam suatu aktivitas di RS ?
Training Auditor
Aplikasi Indikator Mutu RS Akreditasi 2012
https://masthink.wordpress.com/2016/09/05/simakmu-sistem-informasi-manajemen-indikator-mutu-aplikasi-indikator-mutu-rumah-sakit-guna-mendukung-akreditasi-versi-2012/
Posting Komentar